IT SOLUTIONS FORUM
BIG DATA & DATA SCIENCE
UNTUK KEMAJUAN ASTRONOMI DAN PENETAPAN KALENDER ISLAM
OLEH : ISMAIL FAHMI, Ph.D.
Data Science and Big Data
The Big 3 :
- Big Data
- Data Science
- Data Analytics
Data Science = IS + CS + KD+ STAT
BIG DATA
Big Data adalah koleksi data dari berbagai sumber. karakteristik yang sering ditemukan adalah sebagai berikut :
Dari banyaknya data antara tahun 2013 hingga 2017, hanya ada 20.8% data yang terstruktur, sisanya merupakan data yang tidak terstruktur (tidak terpakai)
Dari data menuju tindakan
Tahapan dalam Analisis Big Data
DRONE EMPRIT BIG DATA ARCHITECTURE
Media Kernel Architecture Diagram
Media Kernel Feature
Server Architecture
LOFAR PROJECT
About Lofar
Proyek ini didasarkan pada susunan interferometri teleskop radio menggunakan sekitar 20.000 antena kecil yang terkonsentrasi di 52 stasiun
• 38 dari stasiun ini didistribusikan di seluruh Belanda dan tersebar didanai oleh ASTRON.
• Enam stasiun di Jerman, tiga di Polandia, dan masing-masing satu di Prancis, Inggris Raya, Irlandia, Latvia, dan Swedia, didanai oleh ini negara. Sebuah stasiun di Italia akan segera dibangun. Stasiun selanjutnya mungkin jugadibangun di negara Eropa lainnya.
• Total area pengumpulan efektif kira-kira 300.000 persegi meter, tergantung pada frekuensi dan konfigurasi antena.
• Pengolahan data dilakukan oleh super komputer Blue Gene / P terletak di Belanda di Universitas Groningen.
Astron Lofar/CIT Blue Gene
• Sistem Blue Gene P masing-masing terdiri dari 3.072 node komputasi dengan memori 2 GB.
• Satu node komputasi terdiri dari 4 inti, memberikan total 12288 inti.
• Sejumlah "node I / O" digunakan untuk komunikasi dengan node komputasi dan melakukan operasi I / O di antaranya node komputasi dan server data.
• Meskipun sistem dapat digunakan sebagai satu blok komputasi besar itu telah dibagi dalam "partisi" logis. Partisi ini berkomunikasi dengan frontend sistem melalui node I / O mereka dan dapat digunakan secara terpisah.
• Pekerjaan yang dikirimkan ke partisi terputus-putus dapat dijalankan pada waktu yang sama.
Penetapan Kalender Islam dan Waktu Fajar
OLEH : Prof. Dr. Tono Saksono
Pendahuluan
Pada 23 Agustus 2016, ada diskusi internal tentang GIC di Kantor MTT Pusat, Yogyakarta
Di luar diskusi GIC, ada presentasi tiga hasil penelitian tentang waktu fajar.
Indikasi kuat, fajar telalu dini
Mulai Maret 2017 s.d. Februari 2018, ISRN mengkoleksi data shubuh menggunakan SQM yang stasioner di Depok dengan tujuan melihat adanya korelasi kehadiran fajar dengan posisi musiman matahari, dengan hasil tidak adanya korelasi
Maret 2018, ISRN mulai mengambil data di luar Jakarta hingga luar negeri
Titik titik penelitian oleh ISRN
Seluruh Nusantara + Johor Baru
Perlengkapan dalam Penelitian
Non Imaging Sensor :
Sky Quality Meter (SQM)
Imaging Sensor :
1. Kamera DSLR
2. Kamera Panoramic, All Sky Camera
3. Kamera SmartPhone
4. Drone
Perbedaan Non IS dan IS
Perbandingan Terbit Fajar disetiap jam
Perbandingan SQM
Skema Draft Cloud-Computing
Avis Tantra Mukti
2003015224
Sistem Digital dan Gelombang
Komentar
Posting Komentar